https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d2/Donald_Trump_August_19%2C_2015_%28cropped%29.jpg/1200px-Donald_Trump_August_19%2C_2015_%28cropped%29.jpg

Presiden Donal Trump keluarkan pernyataan kontroversial terkait Al-Quds. (aljazeera.net)
dakwatuna.com – New York. Presiden Amerika Donald Trump mengeluarkan ancaman akan memutus bantuan ke anggota PBB yang mendukung draft resolusi dalam rapat darurat hari ini, Kamis (21/12/2017).

Draft itu sendiri berisi tuntutan untuk membatalkan pernyataan Trump yang menjadikan Al-Quds ibukota Israel. Ancaman presiden AS ini merupakan realisasi dari ancaman sebelumnya dari dubes AS di PBB Niki Halley, yang akan menandai negara mana saja yang mendukung resolusi ini dalam sidang umum nanti.

“Mereka mengambil ratusan juta dolar atau bahkan miliaran dolar, lalu mereka voting untuk menentang kami. Baik, kita akan saksikan nanti. Kita biarkan mereka memilih untuk melawan,” kecam Trump dihadapan wartawan di Gedung Putih.

Menlu Palestina Riyadh Al-Maliki mengutuk ancaman dari Trump tersebut, yang menurutnya justru menambah dosa dari pernyataannya sebelumnya.

“Besok Amerika akan melakukan kesalahan lainnya, ketika mengeluarkan ancaman kepada negara anggota PBB yang bersebarangan pendapat. Seperti ancamannya baru-baru ini, akan melist nama-nama negara yang mendukung resolusi dan akan tinjau ulang hubungan dengan mereka.” (msy/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera.net